Halaman

Senin, 04 Oktober 2010

Lorong, Pintu dan Ruangan

Aku berjalan di lorong panjang nan sunyi serta lembab. Di mana lorong tersebut terdapat begitu banyak pintu. Ada beberapa yg terbuka dan lebih banyak yg tertutup. Masing - masing pintu akan menuju ke suatu tempat yg aku tidak tau tempat apa itu. Dan yg lebih teramat aneh, semua pintu tersebut berada disebelah kanan. 
Matahari merambas masuk melalui sinarnya lewat celah celah yg ada. Hanya cahaya itu yg menerangi lorong ini. Berwarna kuning gading cahaya - cahaya tersebut. Indah memang terlihat. Cukuplah menghangatkan lorong kosong tak berpenghuni ini. Aku berjalan pelan menyusuri lorong tersebut. Naluri yg menjadi pemandu jiwa rapuh ini. Dan sampailah aku ke 1 pintu yg selalu saja terbuka lebar tak terkunci. Kenapa naluri membawa kakiku ke tempat ini???apa yg ada dalam pintu ini. Aku hanya bisa bertanya. kubuka pelan pintu ini. Aku takut dengan apa yg ada di dalam setelah ku buka pintu ini. Pelan dan pelan. Suara pintu terbuka berdecit pelan pertanda engselnya telah berkarat. Apakah ada penghuni dalam ruangan di belakang pintu ini??sempat terbesit dalam pikir ku untuk sesaat. Namun ku mantapkan hati dan tekad untuk segera masuk ke dalam karena rasa penasaranku begitu besar. Jantung berdegup kencang di atas normal.

Akhirnya pintu pun terbuka lebar. Aku telah berada di dalam ruangan di belakang pintu. Ruangan itu berwarna putih cerah. Ruangan ini tidaklah luas. Ruangan ini teramat lembab. Bau ruangan ini begitu tidak asing bagiku. Dan kenapa naluri membawa aku ke ruangan ini terjawab sudah. Semua sudah menjadi jelas. Aku tersenyum dalam kesendirian di saksikan dinding - dinding putih yg juga tersenyum sendu tanpa expresi. Dinding ini telah menjadi saksi dari sekian banyak tindakan - tindakan yg telah di lakukan didalam ruangan ini. Mungkin jika dinding ini bisa bicara, dia akan berteriak menandakan penolakan terhadap segala tindakan - tindakan tadi.
Aku yakin dan sangat amat yakin bahkan bahwa ruangan ini akan dimasuki oleh semua umat  tanpa terkecuali. Semua tidak akan dapat lepas atau kabur dari kekuasaan ruangan ini. Dan aku juga yakin bahwa suatu saat ada kalanya naluri semua umat akan membawa masing masing dari jiwa rapuh ke ruangan ini. Siap atau tidak siap semua akan tiba waktunya. Hanya saja sekarang yg dapat dilakukan adalah bersiap sajalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar